Ilmu dan Amal

“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika  tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak  menyampaikan amanat-Nya. 
Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”.  QS.Al-Maaidah [5] : 67
Sabda Baginda Rasulullah SAW, "Sampaikanlah dariku,  walaupun hanya satu ayat."
Petikan Minda :
Miskin harta tidak mengapa,
tapi jangan miskin idea dan jiwa.
Miskin idea buntu di dalam kehidupan.

Miskin jiwa mudah kecewa dan derita

akhirnya putus asa yang sangat berdosa.

ASSALLAMUALAIKUM W.B.T

Thursday, April 7, 2011

Hati Yang Keras

Ibnu al-Qayyim rahimahullah mengatakan dalam kitabnya Bada’i al-Fawa’id [3/743], “Tatkala mata telah mengalami kekeringan disebabkan tidak pernah menangis karena takut kepada Allah ta’ala, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya keringnya mata itu adalah bersumber dari kerasnya hati. Hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang keras.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berdoa kepada Allah agar terlindung dari hati yang tidak khusyu’, sebagaimana terdapat dalam hadits, “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari hawa nafsu yang tidak pernah merasa kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR. Muslim [2722]).

Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir radhiyallahu’anhu, dia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah keselamatan itu? Apakah keselamatan itu?”. Maka Nabi menjawab, “Tahanlah lisanmu, hendaknya rumah terasa luas untukmu, dan tangisilah kesalahan-kesalahanmu.” (HR. Tirmidzi [2406], dia mengatakan; hadits hasan. Hadits ini disahihkan al-Albani dalam Shahih at-Targhib [2741]).

Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah mengatakan [al-Bidayah wa an-Nihayah, 10/256], “Segala sesuatu memiliki ciri, sedangkan ciri orang yang dibiarkan binasa adalah tidak bisa menangis karena takut kepada Allah.”

Di antara sebab kerasnya hati adalah :

Berlebihan dalam berbicara
Melakukan kemaksiatan atau tidak menunaikan kewajiban
Terlalu banyak tertawa
Terlalu banyak makan
Banyak berbuat dosa
Berteman dengan orang-orang yang jelek agamanya
Agar hati yang keras menjadi lembut
Disebutkan oleh Ibnu al-Qayyim di dalam al-Wabil as-Shayyib [hal.99] bahwa suatu ketika ada seorang lelaki yang berkata kepada Hasan al-Bashri, “Wahai Abu Sa’id! Aku mengadu kepadamu tentang kerasnya hatiku.” Maka Beliau menjawab, “Lembutkanlah hatimu dengan berdzikir.”

Sebab-sebab agar hati menjadi lembut dan mudah menangis karena Allah antara lain :

Mengenal Allah melalui nama-nama, sifat-sifat, dan perbuatan-perbuatan-Nya
Membaca al-Qur’an dan merenungi kandungan maknanya
Banyak berdzikir kepada Allah
Memperbanyak ketaatan
Mengingat kematian, menyaksikan orang yang sedang di ambang kematian atau melihat jenazah orang
Mengkonsumsi makanan yang halal
Menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat
Sering mendengarkan nasehat
Mengingat kengerian hari kiamat, sedikitnya bekal kita dan merasa takut kepada Allah
Meneteskan air mata ketika berziarah kubur
Mengambil pelajaran dari kejadian di dunia seperti melihat api lalu teringat akan neraka
Berdoa
Memaksa diri agar bisa menangis di kala sendiri
[diringkas dari al-Buka' min Khas-yatillah, hal. 18-33 karya Ihsan bin Muhammad al-'Utaibi]
Imam Ahmad, at-Thobaraa-ni dan al-Baihaqi meriwayatkan satu hadith yang bersumber dari Abu Hurairah RA mengenai seorang lelaki yang datang mengadu kepada Nabi Muhammad SAW tentang hatinya yang keras, lalu Nabi Muhammad SAW bersabda kepadanya:



إِنْ أَرَدْتَ تَلْيِيْنَ قَلْبَكَ فَأَطْعِمِ اْلِمسْكِيْنَ وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيْمِ

Maksudnya: Sekiranya kamu mahu melembutkan hatimu maka berilah makan kepada orang miskin dan gosoklah kepala anak yatim.

Inilah dua amalan yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk melembutkan hati yang keras. Disini dapat kita perhatikan bagaimana hati amat mudah terkesan dengan dua golongan ini kerana belas kasihan pasti terbit dari hati apabila mereka didampingi. Apabila hati sudah terkesan, pasti terdetik suatu kesedaran dari hati untuk menginsafi kedudukan diri sendiri.

Lihatlah betapa indahnya sunnah Nabi Muhammad SAW dalam mendidik hati manusia…

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...